MEMASUKI DUNIA IKAN

Sebuah Cerpen Karya : Afiah Nur fadilah

Melodica atau yang akrab dipanggil Lodica, memiliki hayalan yang cukup banyak, seperti memasuki dunia fantasi. Banyak hayalan luar biasa yang menurutnya sering terlintas.
“Cuit… Cuit… Cuit…” ucap burung kepada lodica,
“Huaaah… apakah sudah pagi?” tanya Lodica kepada burung, setengah mengantuk,
“Cuit… Cuit…” ucap burung itu lagi,
“Iya… Iya… Iya… aku sudah bangun” sahut Lodica sambil berdiri di lantai rumahnya yang bersih itu.

Lima belas menit, Lodica menyiapkan buku-bukunya dan menjepit rambut coklat panjangnya itu, “ Taraaa.. aku sudah cantik” ucap Lodica setengah berteriak,
“Lodica.. jangan terlalu berisik” ucap bunda dari luar,
“ maaf bunda” ucap Lodica sambil memakai tas selempangnya,
“aku sudah siap” ucap Carla, adik Lodica.
“sekarang pakai kaos kakimu” ucap Lodica pada adiknya.
“baik kak…” ucap Carla sambil membulatkan jari telunjuk dan jempolnya.
“semua sudah siap?” tanya ayah keluar dari kamar, “Sudah” jawab Lodica dan Carla serempak, “ sekarang masuk ke mobil, Carla..” ucap ayah lembut meniru pramugari-pramugari di pesawat.
“siap kopilot” sahut Carla sambil mengangkat tangannya ke jidat, tanda hormat.
“sudahlah jangan lebay, aku sudah hampir telat nih..” ucap Lodica menggerutu, masuk ke mobil APV silvernya. "Semua sudah siap? Tanya papa di dalam mobil memastikan, “Semuanya sudah siap” ucap Carla. “Pesawat akan take off nih, pakai sabuk pengaman kalian” tambah ayah agak lebay. “Ayolah, sudah ku bilang jangan lebay, aku dah hampir telat, tau” sahut Lodica sedikit jengkel. “Masih jam 07:00, kok kak” ucap Carla.

Mobil warna silver itu berjalan menyusuri lampu-lampu jalanan yang sudah tidak menyala lagi menuju sekolah, tempat Melodica belajar. Setelah Melodica diantar, sekarang giliran Carla.

“Pah, kak Lodica kok kayak gitu ya..” ucap Carla tiba-tiba. “Apanya yang begitu, Carla? Tanya papah.
“Ya gitu, kak Lodica biasanya gak pernah marah kalau kita lebay” jelas Carla heran.
“Ya sudahlah, paling karena kak Lodica merasa sudah telat, jadinya ya marah” terang papah.
“tapi pa… “ bela Carla yang langsung disela sama papanya sebelum selesai berbicara, “Sudah.. sudah, sana turun, sudah sampai nih”. “baik pah..” patuh Carla sambil mencium tangan papanya.

Beberapa jam kemudian, waktu menunjukkan pukul dua tepat, Lodica pun selesai belajar. Di luar sekolah sambil berjalan, Lodica melihat kolam yang terdapat berpuluh-puluh ikan di dalamnya. Lodica sangat ingin memasuki dunia bawah air.
“Tapi tak mungkin” ucap Lodica tiba-tiba.
“Apanya yang tak mungkin?” Tanya gadis seumuran Lodica, yup, itulah Liva, teman terbaiknya di sekolah.
“Oh, tidak apa-apa kok!” jawab Lodica sedikit kaget. “Oh iya liv, tadi ada PR apa saja sih?” ucap Lodica, bertanya mengganti topik pembicaraan.
“Oh, ada PR MTK, B. Indonesia, dan juga B. Inggris, memangnya kamu tidak mencatatnya?!” jawab Liva terus bertanya. “Emm belum..” ucap Lodica. “oh iya Liv, aku baru ingat, aku ada acara keluarga, jadi aku harus pulang cepat nih, aku duluan ya?” sergah Lodica setengah berlari.
“Dasar Lodica” gerutu Liva sambil menghela nafasnya.

Sesampainya di rumah. “Aku pulang..” ucap Lodica. “iya non, sabar..” sahut bi Inah membuka pintu rumah.
“Wah panasnya” seru Lodica saat memasuki rumah. “Memang non, kan lagi siang bolong, jadinya panas deh” sahut bi Inah menjelaskan. “oke lah kalau begitu” ucap Lodica sambil cekikikan.
Lodica melangkahkan kaki menuju kamar pribadinya. Setelah ganti baju, mengikat rambut, dan menyalakan AC, apakah yang dilakukan Lodica? Berhayal. Ya berkhayal, itulah pilihannya.
Lodica pun mulai berkhayal. Dia mengkhayalkan dunia ikan. Rupaya dia teringat kolam ikan di depan sekolah itu yang membuatnya berkhayal. Lodica pun hanyut dalam khayalannya, dia melihat sebuah pintu coklat tua di depan tempat tidurnya, lalu terdengar suara dari dalam pintu itu. “Lodica, masuklah ke pintu ini” ajakan suara itu seperti di dalam air. “Dari mana kau tahu namaku?” Tanya Lodica heran. Syuuut… belum juga pertanyaannya terjawab, Lodica langsung masuk ke dalam pintu itu.
“Aduh pusing, akun di mana ya?” ucap Lodica bingung. “Ayo ikut aku” ajak suara aneh yang terdengar dekat itu. “ke…ke… kemana ?” suara Lodica terbata-bata. “Sudahlah ayo ikut aku” ajak suara itu lagi. “Ta.. ta.. tapi..” ucap Lodica . Tiba-tiba, Lodica tertarik masuk ke sebuah lorong yang gelap gilita, blub.. blub.. “ hah, aku di dalam air?!” ucap Lodica kaget. “Benar, engkau berada di dalam air” ucap seekor ikan yang imut. “Namamu siapa” Tanya ikan itu kepada Lodica. “Namaku Lodica, namamu?” sambut Lodica, “Namaku Cima” ucap ikan itu. “Oh namamu Cima” tegas Lodica. “Ayo.. aku ajak ke rumahku” ajak Cima, “boleh?” ucap Lodica bertanya, “Tentu boleh” jawab Cima. (Bersambung...)

0 komentar:

Posting Komentar

    siapa pun Anda.. 
    mari baca Alqur'an
    hormati dan cintai orang yang lebih tua
    dan mohonlah restu darinya..
    optimislah dengan masa depan Anda
    dan cobalah tersenyum jika ujian datang menghadang
     setelah berusaha.. iringilah doa kepadaNya
    untuk kemudahan menggapai impian

Video Gallery