Menangis


Karya     : Khanaya Fildzah R.
Kelas     : 1 Mekkah

Kadang menangis membuat air mata habis
Kenangan-kenangan telah pudar
Untuk mengingat masa lalu pun susah
Karena masa lalu telah dilupakan setiap saat

Waktu pun berjalan
Cepat tanpa terasa
Sekarang sudah Maret
Adalah bulan yang bikin aku terharu
Read More...

Indahnya Persahabatan


Karya     : Naarah azalia
Kelas     : 1 Mekkah

Persahabatan itu selalu membuatku menangis
Sedih yang terharu itu lucu
Banyak adegan indah dalam persahabatan
Tapi persahabatan itu harus selalu berpisah dalam keindahan

Rasa itu kadang ada
Rasa ingat yang indah itu menjadi sebuah kenangan terindah
Dalam keadaan kemajuan hati kita
Itu semua adalah cobaan



Read More...

Ceria Nusantaraku

Karya     : Khansa Marsa Zharfani
Kelas     : 4 Madinah

Nusantaraku terdiri dari pulau-pulau indah
Mempesona dan megah di sana
Terdiri dari berbagai suku bangsa
Dan juga terdiri dari beberapa daerah

Nusantaraku terdiri dari budaya Indonesia
Beragam-ragam bahasa daerah
Bersuka cita di daerah sana
Engkaulah keragaman suku bangsa

Nusantaraku terdiri dari kegembiraan
Di sanalah aku gembira di sanalah aku ceria
Engkaulah keceriaan bangsaku
Kaulah nusantara yang ceria
Read More...

The Fourth Grade


Cerpen By : Tsabitah Siti Azzahra kls 5 Madinah
 
Kelas empat lalu, aku dan ketiga temanku punya kenangan yang sangat… banyak.., sampai tidak bisa terhitung. Ketiga temanku bernama Nida, Tiara dan Iklima, kalau Iklima biasanya dipanggil Kima. Kita berempat pernah mengalami kejadian yang sangat lucu..,

waktu itu aku dan Nida sedang membaca buku di perpustakaan, tiba-tiba Tiara dan Kima datang dengan tergesa-gesa dan dengan nafas yang terengah-engah sambil berkata..

“Bit, Nid, jangan kasih tau ya kalau kita berdua ngumpet disini..” Kata Tiara dan Kima sambil mengumpat di belakang pintu.
Tidak lama, teman laki-laki sekelas ku, Jimmi dan Rauzan datang ke perpustakaan dan bertanya sama aku dan Nida..

“Eh Nida, kamu liat Tiara sama Iklima gak?” Tanya mereka berdua.
Karena Tiara dan Iklima bilang jangan memberi tau kalau mereka mengumpat di sini, akhirnya kita tidak memberi tau.
“Tadi mereka kayaknya ke arah sana deh, soalnya disini gak ada..” jawabku dan Nida.
“Oh, yaudah..” jawab Jimmi dan Rauzan.

Setelah Jimmi dan Rauzan keluar dari perpustakaan. Tiara dan Iklima langsung menghampiri aku dan Nida.
“Aduuhh, makasih ya, udang gak kasih tau mereka kalau kita ngumpat disini..” Kata Tiara.
“Emangnya kalian kenapa? Kok kalian dikejar-kejar Jimmi sama Rauzan?” Tanya ku.
“Tadi kita lagi main, gak sengaja nyenggol meja Jimmi sama Rauzan, kan mereka berdua lagi gambar, gara-gara kesenggol kita, gambarnya ke coret. Eh, dianya kesel deh..” Jelas Iklima.
“Ohh, begitu, terus nanti kalau kamu ke kelas gimana?” Tanya Nida.
“Yaa, paling ampun-ampun..” Jawab Tiara.

Tidak lama Jimmi dan Rauzan balik lagi ke perpustakaan, sedangkan kita berempat belum keluar dari perpustakaan,

tiba-tiba..
“Haaa, kalian ketauan..!” Ujar Jimmi dan Rauzan.
“Aa! Iih, kalian berdua bikin kaget aja sih..” Kata Nida dan Iklima. “Iya nih, bikin kaget aja..” Lanjut Tiara.
“Yaudahlah biarin. Eh, Tiara, Iklima, gimana tuh gambar aku sama Rauzan? Itukan udah pake spidol, gak bisa ilang, gimana dong??” Tanya Jimmi.
“ya.., maaf, terus gimana? Orang udah kecoret..” Jawab Tiara.
“Mh.., ok. Tapi kalian harus ganti!” Ujar Rauzan.
“Ganti? Maksudnya?” Tanya Tiara bingung.
“Mh.., kalian harus beliin kita satu crazy bird!” Ujar Jimmi.
“Haaa?” Jawab Tiara dan Iklima kaget.
“Mau gak? Dari pada kita kasih yang lebih susah??” Tanya Rauzan.
“Iya. Iya deh, tapi belinya besok ya.. soalnya sekarang uang aku habis..” Kata Iklima.
“Ok, yang penting besok dua crazy bird ada di meja aku..” Tegas Rauzan.
“Okeee..” Jawab Tiara. Langsung aku dan Nida tertawa, gara-gara tidak sengaja, eh, malah jadinya keluar duit..

Kenangan Kelas 4 Mekkah SDIT Al Ashr, 23 peserta didik..
hmm yg lain kemana ya..

Gak lama dari kejadian lucu itu, ada kejadian yang sedikit sedih yang di alami kita berempat dan temanku satu lagi, namanya Lintang, begini ceritanya.
Waktu itu kita berempat kedatangan teman baru, namanya Lintang, awalnya sih kita berempat gak terlalu deket sama Lintang tapi lama-kelamaan kita berempat semakin dekat. Ternyata Lintang itu adalah anak yatim, karena Lintang sudah tidak mempunyai ibu, ibunya meninggal saat Lintang masih kecil. Mendengar cerita itu, aku, Tiara, Nida dan Iklima sedih, malah kita berempat hampir nangis.. saking sedihnya..

Beberapa bulan kemudian, kita berempat mendapat kabar kalau ayah Lintang dan ayahnya Rizka masuk rumah sakit, mendengar kabar itu, aku, Nida, Tiara dan Iklima kaget dan langsung mencari Lintang dan Rizka.
“Rizka, Lintang!” ujar kami berempat.
“Kenapa? kalian ngagetin aja deh..” kata Rizka dan Lintang.
“B,bener ayah kalian masuk rumah sakit?” Tanya Nida.
“Iya.., aku sedih deh..” jawab Rizka dan Lintang.
“Jangan sedih ya.., ayah kalian pasti sembuh.. pasti!” ujar kita berempat dengan semangat.
“Pasti kok, makasih ya, udah kasih semangat.. terima kasih…” Jawab Rizka dan Lintang.

Beberapa hari kemudian kita berempat mendapat kabar lagi kalau ayah Rizka sudah keluar dari rumah sakit, seperti waktu itu, kita langsung mencari Rizka dan Lintang.
“Rizka, ayah kamu sudah keluar dari rumah sakit?” Tanya Nida.
“Alhamdulillah udah..” Jawab Rizka.
“Alhamdulillah.., mh,, kalo ayahnya Lintang bagaimana? Udah keluar dari rumah sakit belom?” Tanya Tiara.
“Ayah aku belum keluar, doain ya biar cepet keluar dari rumah sakit..” Jawab Lintang.
“Iya kok, pasti kita doain biar cepat sembuh.. amiinn..” jawab aku, Tiara, Nida dan Iklima.

Beberapa hari kemudian, kami berempat tidak mendapat kabar tentang ayah Lintang, hari itu juga Lintang tidak masuk sekolah, tiba-tiba..
“Nida, Bita, Tiara, Iklima.., ada kabar buruk..!” Ujar Rizka panic.
“Kenapa? kenapa?” Tanya Nida penasaran.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un.., ayahnya Lintang meninggal, mengkanya hari ini Lintang gak masuk..” Jelas Rizka dengan nada yang sedih.
“Innalillahi.., kasian ya Lintang.. besok kalo Lintang masuk kita hibur dia yuk.., biar Lintang gak sedih..” Ujar Tiara.
“Iya ya.., Lintang kasian ya.. berarti Lintang..” Ujar Iklima.
“Astagfirullah.., kasian sekali Lintang.., berarti sekarang Lintang anak yatim piatu.., aku ikut sedih nih..” Lanjutku.

Semua teman di kelasku, hari itu juga semuanya memikirkan Lintang, kecuali anak laki-laki. Keesokan harinya,
“Lintang..” sambut Kami berempat.
“Hai, maaf ya kemarin aku gak masuk sekolah soalnya..” kata Lintang.
“Kita tau kok, kita ngomong di kelas aja yuk..” lanjut Nida. Di kelas,
“Sabar ya Lin, kita tau kok kamu sedih banget, tapi kamu harus tetap sabar ya..” Ujar Tiara.
“Makasih ya ti, aku sekarang emang lagi sedih, gara-gara kemarin ayahku meninggal. Tapi kgak tau kenapa kalau ada kalian sedih aku berkurang..” Ujar Lintang.
“Tenang aja Lintang, kita akan menghibur kamu teru sampai sedih kamu hilang!!” Ujar kita berempat dengan semangat. Setelah kejadian sedih itu, aku, Nida, Tiara, Iklima dapat pelajaran baru untuk lebih ikhlas dan lebih sabar..

Itu adalah beberapa kejadian di masa-masa kelas empat aku dan tiga temanku, sebenarnya masih banyak.., tapi kalo diceritain semua, nanti gak selesai-selesai, jadi Cuma dua aja ya.. Terima kasih..

Tsabitah S. A. berpose bersama Asma Nadia (tengah) dan ibunda.
Semoga menjadi penulis seperti Asma Nadia, sang penulis muslimah yang berkarakter ya.. 

Read More...

Cerpen : Kenangan Terindah

Kenangan Terindah

Pada suatu hari, ada 3 sahabat yang bernama : Nida, Tsabita, dan Iklima, mereka sedang berjalan-jalan di tepi pantai yang sangat indah.

"Iklima, Nida.. Tunggu dong!" teriak Tsabita.
"Ada apa sih, Bit?" tanya Nida.
"Itu.. Aku nemuin kerang yang bagus.. banget" kata Tsabita sambil menghentikan nafas yang terengah-engah.
"Mana?" tanya Iklima sambil menarik tangan Tsabita.
"Itu disana!" kata Tsabita.
"Ayo, kita kesana!" sambut Nida.

Akhirnya mereka langsung berlari ke arah kerang itu.

"Subhanallah, indah sekali!" kata Nida.
"Iya benar, bagus banget!" sambung Iklima.
"Ya sudah, ayo kita pulang" ajak Tsabita.

Sesampainya di rumah Nida langsung ganti baju.

=================================

Keesokan harinya, Nida langsung mandi dan sarapa, lalu berangkat ke sekolah.
Sesampainya disana, Nida mendengarkan Bu guru yang sedang mengabsen dan di sekolah, Nida juga mendengar kabar bahwa Iklima dan tsabita tidak masuk sekolah.

Sepulang sekolah, Nida berniat untuk menengok Tsabita terlebih dahulu. Dan ternyata Tsabita sedang pergi, katanya Tsabita mau pindahan. Lalu Nida pun menengok Iklima yang sedang dirawat di rumah sakit.

"Assalamu'alaikum.. Iklima" salam Nida.
"Wa'alaikumussalam.. eh, Nida sama siapa?" jawab Iklima yang langsung bertanya.
"Sama Umi dan Abi" jawab Nida.
"Oh ya.. ini aku bawain buah-buahan untuk kamu" sambung Nida.
"Oh ya.. makasih banyak ya Nid" kata Iklima.
"Iya, sama-sama" kata Nida.


Karya : Nida Qonitatunnajah
Kelas : 4 mekkah SDIT Al'Ashr
Ditulis pada hari pertama masuk kelas 4.
Read More...

Puisi Anak

Langit Biru

Karya : Nida Qonitatunnajah
Kelas : 4 Mekkah SDIT Al'Ashr

Langit..
Kau sangat berjasa untuk kami
Engkau adalah tempat tinggal matahari, bulan, dan lain-lain
Engkau kadang berwarna biru, orange, dan hitam
Saat pagi matahari menemanimu
Saat malam bulan yang menemanimu

Langit..
Engkau diciptakan tanpa tiang (penegak)
Bagiku kau adalah berjasa
Yang menciptakanmu pun lebih kuasa
Yaitu Allah sang Maha Pencipta


Juara 3 lomba menulis puisi kategori B (kelas 4, 5, dan 6)
Dalam rangka memperingati hari Pahlawan 10 November 2011
Read More...

Puisi Astrid


Pahlawan

Karya : Astrid Fitriani Purnama
Kelas : 6 Madinah SDIT AL'Ashr

Pahlawan..
Dengan mempertaruhkan nyawamu
Kau membela negara

Pantang menyerah
Rela berkorban
Jasamu takkan pernah terlupakan
Walaupun sudah ditelan masa

Kami para penerusmu terus berjuang
untuk menjaga kemerdekaan ini
Dan untuk menjaga tanah air tercinta ini
Tanah dimana kau dan prajurit-prajurit yang lainnya
Berjuang hingga titik darah penghabisan


Juara 2 lomba menulis puisi kategori B (kelas 4, 5, dan 6)
Dalam rangka memperingati hari Pahlawan 10 November 2011
Read More...
    siapa pun Anda.. 
    mari baca Alqur'an
    hormati dan cintai orang yang lebih tua
    dan mohonlah restu darinya..
    optimislah dengan masa depan Anda
    dan cobalah tersenyum jika ujian datang menghadang
     setelah berusaha.. iringilah doa kepadaNya
    untuk kemudahan menggapai impian

Video Gallery